BONTANG – Peringatan HUT RI ke-80 tahun ini jadi momen bersejarah buat tim EMC. Kalau biasanya upacara bendera identik dengan lapangan hijau atau halaman sekolah, kali ini berbeda. Merah Putih berkibar gagah di atas gunungan sampah di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Bontang Lestari, Minggu (17/8/2025).
Tim EMC pun ikut terlibat dalam momen tak biasa ini. Kak Jay, Keysa, dan Khairunnisa mendapat tugas khusus meliput jalannya upacara di TPA—cukup jauh dari pusat kota. Meskipun hujan gerimis turun, semangat mereka nggak luntur untuk mengabadikan detik-detik penting ini.
Yang bikin terharu, para pemulung sendirilah yang menginisiasi upacara kemerdekaan ini. Sejak pagi, mereka sudah menyiapkan segalanya: mengikat tiang bendera, mendirikan tiang sederhana, hingga menata tempat upacara dengan peralatan seadanya. Saat bendera Merah Putih naik, semua aktivitas pemulung di landfill berhenti. Semua berdiri tegap, menyanyikan Indonesia Raya dengan penuh khidmat.
“Kita manfaatkan apa yang ada saja. Tujuannya simpel, kami ingin menunjukkan kalau jiwa patriotisme juga ada di hati para pemulung. Dan lewat ini, kami ingin mengajak masyarakat sadar bahwa Bontang harus merdeka dari sampah,” ujar Setyo Sanyoto, Operator Layanan Operasional TPA Bontang Lestari.
Pesan ini dalam banget: kemerdekaan bukan cuma bebas dari penjajahan, tapi juga bebas dari kebiasaan buruk membuang sampah sembarangan. Para pemulung bahkan disebut sebagai pahlawan masa kini, karena berperan langsung menjaga kota tetap bersih.
Bayangin aja, kalau satu orang warga Bontang buang satu sampah aja setiap hari, dengan jumlah penduduk 190 ribuan, bisa kebayang kan betapa menumpuknya sampah dalam sehari? Dan kalau kebiasaan itu nggak berubah, masalah besar kayak banjir bakal terus terjadi.
Makanya, upacara ini punya makna lebih. Selain merayakan kemerdekaan, juga jadi seruan bersama: ayo merdeka dari sampah! Caranya sederhana, mulai dari diri sendiri—kurangi sampah sekali pakai, biasakan buang sampah pada tempatnya, dan peduli sama lingkungan sekitar.
Buat tim EMC, pengalaman ini jadi pelajaran berharga. Nggak cuma soal meliput acara besar, tapi juga belajar langsung tentang arti perjuangan dan nasionalisme dari sudut pandang yang berbeda. Bahwa bahkan di atas tumpukan sampah sekalipun, semangat Merah Putih tetap berkibar dengan gagahnya.
