Dari Stik PS ke Panggung Nasional: Aprilia Wilami dan Misi Besarnya Bikin Anak Muda Lebih “Manusia”

0

Biasanya kalau denger “anak Akuntansi”, yang kebayang tuh orangnya serius, pusing sama angka, dan hidupnya diisi sama kalkulator megah.
Tapi ternyata ada juga yang beda, namanya Aprilia Wilami, siswa kelas 10 Akuntansi 2 yang kalau gak lagi main PlayStation, ya lagi mikir gimana caranya bikin anak muda Indonesia jadi lebih beretika dan berprestasi.

Iya, main PS dan jadi Duta Siswa Nasional dalam satu kalimat. Kontras? Banget. Tapi keren juga.

Dari Provinsi ke Nasional, Bukan Sekadar Nambah Level

Sebelumnya Aprilia udah pernah ikut Duta Siswa Provinsi. Tapi katanya, kalau berhenti di situ aja, kapan berkembangnya? Jadi sekarang, dia lanjut ke tingkat Nasional.
Alasannya sederhana tapi dalem banget: biar program kerja yang dia punya gak cuma berhenti di Bontang, tapi bisa berdampak buat lebih banyak orang di luar sana.

Program dia waktu di tingkat provinsi kemarin fokus ke seminar anti-bullying dan edukasi tentang sopan santun. Karena menurutnya, anak zaman sekarang tuh kayak update software tapi lupa install attitude. Lucu sih, tapi juga miris.

Di Nasional, Fokusnya Anak Berprestasi yang Gak Diperhatiin

Nah, buat tingkat nasional, Aprilia mau bawa program baru yang nyentuh banget: buat anak-anak berprestasi tapi gak dapet dukungan. Kita semua tau tipe anak ini — yang diem-diem jago, tapi gak pernah dianggap.
Ada yang pintar, tapi gak punya biaya. Ada yang kreatif, tapi gak punya panggung.
Aprilia pengen mereka ini keluar dari bayangan dan dapet kesempatan yang pantas.

Bukan Cuma Soal Kompetisi, Tapi Soal Misi

Motivasi Aprilia bukan sekadar “biar dikenal” atau “biar bisa update story di karantina Surabaya.” Dia bilang, dia pengen buktiin kalau bukan cuma dirinya yang bisa berprestasi tapi semua anak Indonesia juga bisa, asal dikasih ruang dan dukungan.
Cita-citanya? Indonesia dengan generasi unggul yang gak cuma pinter di kertas, tapi juga punya empati dan sopan santun.

Tantangan: Dana, Ragu, dan Realita

Tentu aja gak semulus jalan karpet merah. Untuk ikut karantina di tingkat nasional, Aprilia butuh biaya sekitar 5 juta rupiah. Dan aturan lombanya jelas: gak boleh pakai dana pribadi.
Artinya, dia harus cari sponsor sendiri. Bayangin ya, sambil sekolah, sambil belajar, sambil mikirin gimana caranya proposalnya gak ditolak PT atau pemerintah.
Bahkan, dia sempat bilang ada rasa ragu juga, tapi katanya, kalau gak coba, ya gak akan tau sampai mana bisa berkembang.

Jadi, Apa yang Dibutuhkan Aprilia Sekarang?

Dukungan. Bukan cuma dalam bentuk doa, tapi juga like, comment, dan share kontennya di Instagram (iya, sekalian promosi, tapi ini penting). Karena di zaman sekarang, dukungan digital juga bisa bikin langkah seseorang makin nyata.

Jadi kalau lo liat Aprilia lagi sibuk, jangan heran.
Dia bukan cuma anak yang bisa ngalahin lo di game PS, tapi juga lagi berjuang bikin generasi muda Indonesia gak cuma “keren di story,” tapi juga punya arah dan empati.


 

Tags

Posting Komentar

0 Komentar

Posting Komentar (0)
3/related/default