Pernah gak sih kalian ngerasa jadi pihak yang ditinggal pas lagi butuh-butuhnya? Nah, kurang lebih itu yang dirasain keluarga besar Edu Media Creative (EMC) belakangan ini. Tenang, ini bukan sinetron jam 7 malem yang penuh tangis dan petir CGI, tapi kisah perselingkuhan paling santai di sejarah per-ekskulan kreatif.
Cerita bermula ketika RSUD Taman Husada ngadain lomba video buat ulang tahun mereka. Hadiahnya lumayan. Model lumayan yang kalau menang bisa langsung buat makan bakso ramean. Salah satu talent kita, sebut saja C (bukan inisial, cuma kode biar keliatan misterius), dengan semangat ngajak EMC buat ikutan. Kayak biasa, kita pikir ini bakal jadi momen comeback setelah kemarin kita comeback di lomba Reels KPI dan menang. Euforia masih anget, geng.
Tapi tapi tapi…
Plot twist datang sekencang notifikasi “dia sedang mengetik”.
Ternyata si talent ini…
Sudah…
Syuting…
Duluan…
Sama tim lain.
Iya.
Kami semua waktu denger: lah?
Bukan marah sih, cuma rasanya kayak ngajak teman makan ayam geprek, terus dia bilang “boleh” tapi ternyata perutnya sudah berisi ayam geprek lain. Sakitnya halus, tidak terlihat, tapi nusuk elegan.
Ternyata dia diajakin sama tim sebelah. Yaudah sih nggak papa, namanya juga rezeki, kan. Yang penting dia senang, sehat, dan tetap pulang sebelum maghrib.
Sementara itu, EMC?
EMC berdoa… dan menggalang tenaga… dan pura-pura santai.
Masalahnya satu: waktunya mepet. Beneran mepet. Kita masih sibuk nyiapin event, masih syuting film, masih hidup juga. Tapi hasrat pengen ikut lomba ini tuh… ngambang-ngambang gitu. Kayak remote AC yang kita taruh entah di mana, tapi sadar itu penting.
Akhirnya kita ambil keputusan paling spontan dan sedikit nekat:
IKUT. TETAP IKUT.
Tapi ya jelas, tanpa talent "yang sedang bertugas di tim lain" itu.
Gak apa-apa. Masih banyak wajah-wajah fresh yang siap jadi legenda baru.
Syuting dimulai.
Konsep diracik.
Lighting disetting.
Semangat dikumpulin kayak koin receh jatuh di sela-sela sofa.
Kita jalan terus. Karena apa? Karena hidup adalah pilihan… dan deadline adalah kenyataan.
Dan plot twist finalnya?
Kita sama sekali gak ngambek.
Karena di EMC, selingkuh itu bukan soal cinta… tapi soal kamera mana yang kelihatan paling enak buat close-up.
Jadi buat kamu C, kalau kamu baca ini:
Kami tetap sayang kok.
Tapi ya minimal kalau mau side project bilang dulu ya, biar kita bisa siapin efek slow-motion biar dramatis. Makasih juga udah kasih bahan buat dijadiin artikel ini, karena di EMC semua bisa jadi berita/konten.
Sampai jumpa di lomba-lomba berikutnya.
Siapa tahu kali ini kita yang “menggandeng talent orang lain”.
Biar adil.

