Kalau biasanya yang bikin heboh itu jadwal ujian, pengumuman libur, atau kantin tiba-tiba jual es kepal milo, kali ini yang bikin sekolah agak ramai dikit adalah datangnya buku paket pembelajaran baru. Yes, buku paket. Si rindu tapi tak pernah dimiliki.
Buku-buku ini bakal dipakai buat pembelajaran kelas X, XI, sampai XII.
Lengkap. Komplit. Satu set seperti paket hemat ayam Geprek level pedes spesial.
Katanya, buku ini sudah sesuai kurikulum terbaru.
Kurikulum yang (kita semua harus jujur) tiap tahun tuh kayak fashion tren:
sebentar model A, eh tau-tau besok jadi model B.
Kalau kata pepatah murid Indonesia:
“Hidup itu penuh kejutan. Termasuk kurikulum.”
“Sudah Mulai Dipakai, Kok.” – Pak Muslim
Menurut pencerahan dari Pak Muslim, beberapa buku udah mulai dipakai di kelas-kelas tertentu.
Yang artinya:
Kalau kamu ngerasa buku yang kamu pakai tiba-tiba keliatan glossy, rapih, dan tidak ada coretan “Risma sayang Yoga” di halaman 38…
Ya itu dia buku barunya.
Tapi ada satu hal penting nih. Yang bikin kita semua senyum kecil lalu menghela napas pelan.
Buku-buku Ini Tidak Akan Dibagikan ke Siswa
Iya betul, tidak akan dibawa pulang.
Tidak akan masuk tas.
Tidak akan jadi bantal darurat saat guru lagi jelasin materi jam 10 pagi.
Buku-buku ini akan disimpan di perpustakaan.
Jadi alurnya begini:
-
Jadwal pelajaran dimulai.
-
Kamu dan teman-teman pergi ke perpustakaan.
-
Ambil bukunya.
-
Belajar di kelas.
-
Selesai belajar → balikin lagi.
Simple…
Tapi akan selalu ada:
-
Satu orang yang lupa balikin,
-
Satu orang yang ngambil tapi malah ketinggalan di kantin,
-
Dan satu orang yang gak tau bukunya taruh di mana karena ikut temen aja.
Perpustakaan kemungkinan akan berubah jadi posko checkpoint paling ramai se-angkatan.
Kenapa Gak Dibagiin Aja?
Karena…
Kalau dibagiin, dalam 3 hari bentuk bukunya akan berubah bentuk jadi halaman kusut, sampul sobek dikit, dan tiba-tiba ada bau tidak jelas yang misterius. Dan yang paling fatal. Hilang.
Buku paket itu hilangnya kayak kaos kaki habis dicuci,
tau-tau gak ada.
Jadi demi keamanan, kenyamanan, dan kesehatan mental semua pihak:
Tetap di perpustakaan, ya.
Positifnya Apa?
-
Berat tas kamu tidak lagi setara batu bata.
-
Perpustakaan jadi tempat yang lebih hidup (dan bukan ruangan tempat AC disalahgunakan untuk tidur).
-
Buku lebih awet dan bisa dipakai adik kelasmu nanti.
-
Kalian punya alasan jalan bareng ke perpus → siapa tau jodoh? eh.
Buku datang bukan cuma soal belajar.
Tapi tentang disiplin, tanggung jawab, dan skill menjaga barang—
yang nanti bakal kepake pas kamu sudah punya kendaraan, rumah, atau hubungan cieee.
Jadi siap-siap ya:
Mulai hari ini, perpustakaan bukan cuma tempat baca.
Tapi check-in point resmi hidup kalian setiap pergantian jam pelajaran.
Semangat, calon penerus bangsa.
Bukunya baru, semoga semangat belajarnya juga ikut baru.
Aamiin. 🙏😌

