Ada kabar membahagiakan plus sedikit bikin kita merasa “waduh kita ngapain aja selama ini” karena salah satu siswi SMK Putra Bangsa, Gayatri Prima Vidia Sanjita dari kelas 11 Akuntansi, baru saja menyabet Juara 1 Lomba Literasi Resensi Buku yang diadakan Perpusda Bontang. Iya, juara satu. Bukan juara harapan, bukan semifinalis. Langsung puncak.
Dari Tugas Sekolah, Nyasar Jadi Piala
Semua ini bermula dari tawaran guru Bahasa Indonesia, Bu Nisa. Materinya lagi pas banget sama tema lomba, jadi Gayatri mikir, “Sekalian aja deh.”
Dan ternyata… cuma dia satu-satunya yang daftar. Otomatis jadi perwakilan sekolah. Kadang hidup memang sesimpel itu.
Lomba Hibrid yang Deadlinenya Bikin Deg-degan
Format lombanya juga nggak biasa: hibrid.
-
Babak Penyisihan: ngirim resensi via online, deadline 25 Oktober.
-
Babak Final: presentasi langsung di Perpusda Bontang, tanggal 29 Oktober.
Time management? Untung Gayatri bukan anak yang nunda tugas sampai mepet subuh (katanya).
Bukunya Tentang Kerinduan yang Bikin Sesak Dada
Gayatri memilih meresensi buku tentang seorang tokoh bernama Danti, yang hidupnya dikejar-kejar kerinduan pada seseorang yang… yah… janjinya tinggal janji.
Bukunya penuh nostalgia, kerinduan, dan rasa-rasa yang kalau dibaca sambil hujan, bisa bikin kamu ngetik status panjang di close friends.
Trik Menang: Bukan Hoki, Tapi Paham 100%
Yang bikin juri terheran-heran adalah ini: Gayatri cuma punya dua hari buat nyiapin semuanya, tapi bisa menjawab semua pertanyaan juri seolah dia ikut nulis bukunya.
“Kenapa buku ini punya kekurangan itu?”
“Dari mana asal usul bukunya?”
Semua dijawab lancar. Juri pun terpukau.
Serius, SMA 2 sampai kirim banyak peserta juga tetap takluk sama penguasaan materi ala Gayatri.
Gayatri juga memberikan kredit untuk Bu Nisa sebagai pembimbing dan beta reader—sebelum akhirnya Bu Nisa pindah tugas (terima kasih, Bu, jejak Anda tetap berbekas).
Edu Buddies, Catat Ini
Prestasi Gayatri mengingatkan kita bahwa waktu sempit bukan alasan buat hasil setengah-setengah. Yang penting kemauan, usaha, dan sedikit nekat.
Sekali lagi, selamat untuk Gayatri.
Mari terus dukung dunia literasi — biar sekolah kita nggak cuma ramai di kantin, tapi juga di rak buku.
Salam Literasi.
